Tuesday, May 1, 2018

pemasaran sosial jasa kebidanan


BAB I
PENDAHULUAN

I.    LATAR BELAKANG
Dalam penyediaan jasa asuhan kebidanan tentunya bidan perlu memiliki pengetahuan tentang pemasaran sosial jasa asuhan kebidana secara lebih mendalam. Dalam hal ini pemasaran sosial dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menjual produk yang berupa komoditi tertentu seperti pelayanan, ide atau gagasan dengan mengaitkan pada kebutuhan atau minat masyarakat. Pemasaran juga merupakan hal yang sangat penting bagi seorang bidan dalam penyediaan jasa dalam bentuk pelayanan maupun asuhan kebidanan. Oleh karena itu yang dipasarkan berupa cara hidup sehat, pandangan atau nilai, dan bakunya suatu barang / jasa, pemasaran ini dikenal dengan sebutan pemasaran sosial. Sasaran khusus dalam pemasaran jasa asuhan kebidanan adalah Ibu hamil, Ibu bersalin, Ibu nifas, Bayi, Balita, Calon pengantin, Pasangan usia subur, wanita usia menopause dan lanjut usia.

II. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu ditinjau lebih lanjut mengenai:
·         Definisi Pemasaran  
·         Manajemen Pemasaran
·         Sistem Pemasaran
·         Tujuan Pemasaran
·         Faktor-faktor yang mempengaruhi
·         Peranan
·         Komponen
·         Proses
·         Strategi Pemasaran
·         Pemasaran Jasa Sosial Asuhan Kebidanan
·         Langkah-langkah pemasaran social dalam bidang kebidanan.
·         Jurnal yang berkaitan dengan pemasaran sosial jasa asuhan kebidanan



III.    TUJUAN PENULISAN
 Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah mengidentifikasi mengenai Pemasaran  Sosial Jasa Asuhan Kebidanan.

IV. MANFAAT PENULISAN
·         Bagi Masyarakat
Masyarakat menjadi tau dan mengerti bagaimana pokok-pokok penting dari pemasaran.
·         Bagi Tenaga Kesehatan (khususn 
Sebagai informasi tenaga kesehatan khususnya bidan mengenai pokok-pokok penting dalam Pemasaran Sosial Jasa Asuhan Kebidanan.
·         Bagi Institusi Pendidikan
Menambah pengetahuan referensi yang menunjang ilmu pengetahuan.













BAB II
PEMBAHASAN
PEMASARAN SOSIAL JASA ASUHAN KEBIDANAN

A.      DEFINISI PEMASARAN
Dalam ilmu social terdapat beberapa pengertian dan tujuan dari pemasaran diantaranya adalah : American Marketing Assosoation mendefinisikan marketing sebagai kegiatan bisnis yang mengarahkan arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen atau pengguna. 
Menurut Yeyeh Rukiyah Tahun 2011 pemasaran sebagai upaya penggunaan dan teknik pemasaran untuk meningkatkan penerimaan suatu gagasan atau perilaku soasial. Pemasaran juga dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang diarahkan intuk kepuasan, keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran.
Pemasaran identik dengan proses perdagangan barang yang diorentasikan sebagai preoses jual beli dan tawar menawar, sehingga pemasaran kadang menjadi hal yang terlupakan ketika kita membahas tentang penyediaan jasa.
Defenisi pemasaran menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1)      Sumarni dan Soeprihanto (1995 )
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan.
2)      WY. Stanton (1997 )
Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan dari sebuah perencanaan dan penentuan harga sampai dengan promosi dan distribusi barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli.
3)      Trioso Purnawarman (2001 )
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
4)      Philip Kotler (Marketing)
Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

5)       Philip Kotler dan Amstrong
Pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu kegiatan atau proses tukar menukar yang dapat memberikan nilai baik bagi konsumen maupun produsen sehingga dapat tercipta serangkaian kegiatan dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta pemantauan.
Pemasaran sosial pada dasarnya tidak berbeda dengan pemasaran komersial, pemasaran sosial menggunakan teknik analisis yang sama (riset pasar, pengembangan produk, penentuan harga, keterjangkauan, periklanan dan promosi). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaran sosial adalah penerapan konsep dan teknik pemasaran untuk mendapatkan manfaat sosial. Tentu saja ada sedikit perbedaan antara pemasaran komersial dengan pemasaran sosial.
Perbedaan antara pemasaran komersial dan pemasaran sosial menurut Depkes (1997) antara lain adalah: 1) penggunaan produk sosial biasanya lebih rumit dari pada produk komersial, misal penggunaan oralit tidak semudah minum coca-cola, 2) produk sosial sering kali kontroversial, 3) keuntungan produk sosial tidak cepat dirasakan, 4) saluran distribusi untuk produk-produk sosial lebih sulit dikontrol karena biasanya menyangkut banyak pihak, 5) konsumen pada umumnya tidak mampu, rawan terhadap penyakit dan berpendidikan rendah
Pemasaran sosial dalam program-program kesehatan internasional berperan dalam penjualan komoditi dan gagasan atau prilaku. Pada kenyataannya pemasaran sosial hampir selalu dimulai dengan promosi tentang sikap atau kepercayaan yang berkaitan dengan kesehatan. Berdasarkan itu disampaikan anjuran tentang produk atau pelayanan baru, dan diberikan petunjuk tentang cara penggunaan yang efektif.
Produk-produk yang secara sosial bermanfaat (seperti kondom, pil kontrasepsi, tablet Fe dan oralit) dan sering disubsidi, proses penjualan ternyata sangat rumit. Karena harus meningkatkan motivasi konsumen, merangsang kegiatan perusahaan, agen dan pengecer, meningkatkan potensi kemandirian program dimasayang akan datang, dan kesemuanya merupakan ukuran keberhasilan program. Teknik- teknik pemasaran menjadi penting untuk “menjual” perilaku baru. Para konsumen harus melakukan pertukaran yang rumit antara perilaku baru serta memerlukan waktu dan daya untuk mendapatkan hasil yang hanya dapat dibuktikan dalam jangka waktu yang panjang dan mungkin membuahkan akibat yang tidak menyenangkan dalam waktu pendek.
Pemasaran sosial pada dasarnya berorientasi pada konsumen. Konsumen atau pengguna bukan hanya merupakan sasaran pokok, tapi juga sebagai pengukur apakah kegiatan yang dilaksanakan cocok, diminati, dan berhasil. Konsumen secara sistematis dimintai saran sepanjang proses pemasaran sosial, memberikan data untuk berbagai keputusan pemasaran yang menentukan ( Depkes, 1997).

Pemasaran Sosial VS Pemasaran Komersial ( Rukiyah Yeyeh, 2011 )
1.      Pemasaran social mempunyai tujuna akhir : prubahan periklaku atau gaya hidup yang ditu relative tidak mengenakkan, merepotkan dan tidak memiliki reward, konsumen sering merasa keberatan mengubah perilaku yang sudah berakar dalam kehidupannya , apalagi bila perubahan tersebut dinilai berlawanan dengan budaya, sedangkan pemasaran komersial bertujuan sasaran konsumen berkompetisi menggunakan produk tersebut dengan menaikkan konsumsi berproduk. Konsumen merasakan secara langsung “ kenikmatan “ yang diperoleh dengan membeli produk.
2.      Pemasaran social mengharapkn hasil akhir lebih susah di monitor, yaitu perubahan perilaku yang biasanya memerlukan waktu lama, sedangkan pemasaran komersial bisnis komersial dianggap suskses sekalipun hanya sebagian sasaran menggunakan merek produk tersebut. Hasil akhir mudah dievaluasi karena penjualan ( nilai) produk naik.
3.      Dalam pemasaran social dana diserahkan untuk kampanye kesehatan biasanya terbatas dan pemegang keputusan belum banyak menyadari kepentingan memasarkan jasa social itu. Sedangkan pemasaran komersial dana lebih besar karena pemegang keputusan menyadari perlunya sales force.

B.       KONSEP PEMASARAN
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1)        Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2)        Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dibuat.
3)        Cintailah pelanggan bukan produk anda.
4)        Lakukanlah menurut cara anda. (Burger King)
5)        Andalah yang menentukan. (United Airlines)
6)        Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan. (JC. Penney)

C.      MANAJEMEN PEMASARAN
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran, yang meliputi:
a.       Analisis
Analisis yaitu dengan membuat inventarisasi kelompok sasaran dan mencari institusi yang dapat yang dapat membantu dan bekerja sama. Sasaran pemasaran jasa asuhan kebidanan adalah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, balita, calon pengantin, pasangan usia subur, wanita usia menopause, dan lanjut usia.
b.      Melakukan riset
Tujuan melakukan riset yaitu untuk mengetahui tanggapan masyarakat terutama kelompok sasaran terhadap jasa pelayanan yang akan diberikan.
c.       Menyusun strategi pemasaran
Strategi yang digunakan disini merupakan serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah :
1)      Faktor micro, yaitu perantara pemasaran, pesaing dan masyarakat.
2)      Factor macro, yaitu demografi/ ekonomi, politik hukum, teknologi/fisik dan sosial/ budaya.
3)      Strategi pemasaran dari sudut pandang penjual :
a)     Tempat yang strategis
b)     Produk yang bermutu
c)      Harga yang kompetitif
d)     Promosi yang gencar
4)      Strategi pemasaran dari sudut pandang pembeli/ pelanggan :
a)     Kebutuhan dan keinginan pelanggan
b)     Biaya
c)      Kenyamanan
d)     Komunikasi
5)      Monitoring dan evaluasi
Kegiatan monitoring adalah proses untuk menemukan kekurangan atau kesalahan pada strategi yang telah ditetapkan. Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengetahui apakah tujuan dari strategi pemasaran telah tercapai atau belum
6)      Pelaksanaan proses pemasaran
Kegiatan ini menggunakan media yang telah dipersiapkan untuk menunjang program melalui pesa- pesan sehingga mudah diingat oleh masyarakat luas atau konsumen


D.      TUJUAN PEMASARAN
Tujuan pemasaran menurut Yeyeh Rukiyah tahun 2011 agar konsumen lebih mengenal sebuah produk barang atau jasa sehingga menjadi tertarik dan membeli produk atau jasa tersebut.
Pemasaran social mempunyai tujuan sebagai berikut:
1)      Memberikan pelayanan yang bermutu yang dibutuhkan masyarakat.
2)      Memberikan pelayanan sesuai dengan standart praktik, keterampilan yang mantap (dalam memberikan pelayanan kepada klien ).
3)      Manurunkan sensitivitas klien pada tarif.
4)      Rekomendasi ( pemasaran ) gratis dari mulut ke mulut.
5)      Menghemat biaya pemasaran.
6)      Penurunan biaya melayani klien yang sudah mengenal baik sistem pelayanan.
7)      Peningkatan pendapatan

E.       FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Faktor-faktor yang mempangaruhi pemasaran yaitu:
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran sosial jasa asuhan kebidanan.
1.      Kebutuhan,Keinginan dan permintaan.
Kebutuhan adalah : keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan dasar yang diperlukan misalnya pada persalinan dari segi :
Ø  Kebutuhan dasar bidan kelengkapan alat pertolongan persalinan, bahan-bahan dan obat-obatan
Ø  Kebutuhan dasar pasien mendapatkan asuhan yang aman dan nyaman.
Keinginan adalah ; Hasrat akan sesuatu hal sesuai dengan kebutuhannya tersebut. Asuhan saying ibu adalah keinginan sang ibu. Beberapa prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah : mengikut sertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi.
Asuhan sayang ibu dalam proses persalinan :
v  Panggil ibu sesuai namanya, hargai dan perlakukan ibu sesuai martabatnya.
v  Jelaskan proses persalinan kepada ibu dan keluarganya.
v  Anjurkan ibu untuk bertanya dan membicarakan ketakutan ataupun kekhawatirannya.
v  Dengarkan dan tanggapi pertannyaan dan kekhawatiran ibu.
v  Berikan dukungan, besarkan hatinnya dan tentramkan hati ibu serta anggota keluargannya.
v  Anjurkan ibu untuk ditemani suami atau anggota keluarga yang lain selama persalinan.
v  Lakukan praktek-praktek pencegahan infeksi yang baik.
v  Hargai privasi ibu
v  Anjurkan ibu mencoba berbagai posisi selama persalinan
v  Anjurkan ibu minum cairan atau makan makanan ringan bila ia mau
v  Anjurkan ibu menyusui bayinya segera setelah lahir.
v  Membantu memulai pemberian ASI segera setelah bayi lahir
v  Siapkan rencana rujukan
Permintaan adalah : keinginan akan sesuatu yang didukung kemampuan serta kesediaan membelinnyaa, misalnya :
*         Permintaan Bidan
Pasien senantiasa mengikuti nasehat dan saran bidan
*         Permintaan Pasien
Mendapatkan asuhan yang baik, aman dan nyaman bagi ibu dan bayinnya selama proses persalinan
2.      Produk
Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan untuk memuaskan sesuatu kebutuhan atau keinginan masyarakat, misalny : Keselamatan ibu dan bayinya.
3.      Transaksi
Transaksi merupakan proses seseorang mendapatkan produk baik memproduksi sendiri, meminta maupun pertukaran.
4.      Pertukaran
Pertukaran merupakan tindakan memperoleh barang yang dibutuhkan seseorang dengan menawarkan suatu imbalan. Pertukaran baru akan terjadi apabila kedua belah pihak dapat menyetujui syarat pertukaran dan masing-masing mendapat keuntungan dari pertukaran tersebut.
Misalnya : Seorang Pasien datang untuk mendapatkan pelayanan kebidanan, kemudian bidan tersebut memberikan pelayanan yang aman dan nyaman untu ibu, kemudian bidan tersebut mendapatkan imbalan dari jasa yang diaberikan berupa materi.
5.      Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan yang potensi memiliki kebutuhan yang sama dan bersedia serta mampu melaksanakan pertukaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
           
F.       PERANAN
Peran pemasaran dalam pelayanan kesehatan adalah untuk:
1)      Menciptakan diferensiasi. Agar dapat bersaing dengan profesi lain, bidan di tuntut mampu memberikan pelayanan yang beragam (tanpa menyimpang dari kewenangan yang diberikan).
2)      Manajemen kualitas pelayanan. Melalui proses pemasaran, bidan akan mampu mengevaluasi diri mengenai kelebihan dan kekurangan pelayanan kesehatan yang ia tawarkan kepada klien sehingga ia dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan.
3)      Meningkatkan produktifitas tenaga kesehatan di tuntut untuk memperluas wawasan keilmuan serta ketrampilan teknisnya sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang di berikan kepada klien.

G.      KOMPONEN
Unsure pemasaran menurut Rhenald  Kasandi tahun 1998
Unsure peamsaran berpusat pada 4 P=1C=konsumen
1c = konsumen ialah siapa yang akan memilih produk jassa asuhan kebidanan
4 P yakni : produk, price, place, promotion.
1.      Consumer = pemberi produk / klien / penerima jasa
2.      Produk = paket keseluruhan yang dapat berupa barang / jasa/ gagasan yang diserahkan kepada konsumen
3.      Price (harga) = titik awal dari riset pasar adalah menetapkan harga barang atau imbalan jasa yang sesuai dengan keadaan tempat pemasaran
Factor yang mempengaruhi harga : apakan tingkat harga / imbalan dapat dijangkau oleh konsumen, penetapan harga oleh pesaing, apakan konsumen merasakan keuntungan, kemampuan untuk membeli jasa profesional
4.      Place (tempat) = dalam hal ini diperhatikan kendala geografis dan keterbatasan terhadap kapasitas beban kerja
5.      Promotion  (promosi) = cara bagaimana kesadaran tentang kebutuhan konsumen terhadap barang atau jasa yang ditawarkan dan meyakinkan konsumen agar mau membeli.

Peranan kekuatan luar yang akan mempengaruhi pemasaran (Lia Yulianty, 2011 )
Selain komponen 4P dan 1C tersebutyang umumnya merupakan variable terkendali, pemasaran dipengaruhi oleh kekuatan/vaiabel dari luar kendali, dapat berupa :
a.       Persaingan, penting diketahui data tentang kegiatan kelemahan dan kekuatan pesaing dan antisipasi “ serangan “ yang dapat dilontarkan oleh pesaing
b.      Lingkungan budaya, lingkungan budaya dapat merupakan kendala bila konsumen berasal dari kalangan etnik yang berbeda dengan pemberi jasa. Penjualan produk(barang/jasa) harus menyesuaikan diri agar konsumen dapat dipuaskan
c.       Kebijaksanaan pemerintah, peraturan tersebut banyak memeberikan perlindungan terhadap pasar, asal dapat digunakan sesuai dengan ketentuan
d.      Institusi, dapat berupa organisasi profesi/masyarakat yang mencerminkan kesadaran dan dukungan terhadap hak – hak konsumen

H.      PROSES
 Langkah-langkah Saladin tahun 1999
1.      Perencanaan produk menurut Mengadakan penelitian pasar diharapkan dapat memperoleh informasi tentang :
·         pasar masa kini seperti : jumlah ibu-ibu atau masyarakat yang mau menerima pelayanan
·         pasar masa depan seperti : jumlah ibu-ibu dan masyarakat yang diharapkan
·         struktur pasar : sasaran yang dicari untuk bekerja sama
·         sikap masyarakat : tingkat kepuasan atas pelayanan yang ada ( oleh dukun bayi )
·         tingkat dukungan tokoh-tokoh masyarakat (lurah, kader, PKK)
·         kemitraan yang ada
·         tingkat harga atau tariff yang dijangkau
·         pengambilan keputusan dalam rumah tangga.
Informasi dapat diambil secara lansung (primer) : wawancara, pengamatan lansung. Sekunder mangambil data dari kelurahan, wawancara dengan tokoh masyarakat.
2.      Keputusan dalam menetapkan harga dan tariff
Harga adalah imbalan uang yang harus dikeluarkan konsumen untuk membayar produk atau jasa yang diterimanya, dalam penetapan harga, perlu diketahui secara mendalam tentang kemampuan konsumen / masyarakat
3.      Tempat penyaluran barang atau jasa
Distribusi disini diartikan sebagai tempat jual jasa dalam hal ini tempat memberikan pelayanan seperti di posyandu, pertolongan persalinan dirumah penduduk atau polindes. Bidan harus bekerjasama dengan kader, PKK, dukun bayi sebagai agen perantara bila perlu bekerjasama dengan KUD, lurah membangun tempat pelayanan kesehatan yang ditunjang denga post obat desa.
4.      Promosi
Adalah kegiatan komunikasi untuk memotivasi masyarakat agar mereka menyakini keuntungan yang diperoleh bila menggunakan produk jasa bidan
5.      Komunikasi untuk pemasaran social bidan
Dalam hal kegiatan pemasara social intinya dalah kegiatan promosi berupa kegiatan komunikasi untuk memotivasi masyarakat agar mereka meyakini manfaat yang diperoleh bila mereka mau melaksanakan upaya kesehatan masyarakat termasuk memanfaatkan jasa bidan
 Langakah – langkah dalam pemasaran social menurut Yeyeh Rukiyah tahun 2011
1.      Merencanakan dalam memilih strategi
Dalam melakukan perencanaan pertama lakukan riset pasar atau sasaran, kemudian tentukan tujuan komunikasi dimana untuk tujuan informative dapat diguanakan media masa, untuk tujuan persuasive digunakan media international atau kombinasi keduanya.
Selanjutnya menetapkan sasaran, pesan komunikasi yang spesifik dan ditujukan kepada kelompok sasaran spesifik atau homogeny akan lebih efektif. Perlu dipelajari latar belakang social, ekonomi dan budaya kelompok sasaran, juga pandangan kebiasaan apa yang mendorong maupun menghamabat usaha permasyarakatan, pendayagunaan bidan.
Terakhir menetukan strategi komunikasi, komunikasi lebih efektif bila antara komunikator dan sasaran bersifat hemofili (memilki atribut, karakteristik yang sama). Komunikasi yang heterefili kurang kecuali bila komunikator memiliki empati yang tinggi.
2.      Memilih saluran materi
Perlu diidentifikasi matetri yang profesional, relevan dengan kebutuhan sasaran Karen sasaran akan lebih memperhatikan informasi yang serasi dengan kebutuhan
3.      Menyampaikan pesan
Pesan dapat disampaikan secara lansung (interpersonal) disini bidan dapat lansung berfungsi sebagai motivator atau tidak lansung sehingga bidan perlu dimanajemen dengan mediator/ komukator yang telah ada dan dikenal masyarakat yaitu ibu PKK, guru dll.
4.      Pengembangan pesan dan uji coba
Kembangkan pesan –pesan sesuaikan kondisi masyarakat sasaran, lakukan uji coba (misalnya pada kader kesehatan, lakukan perbaikan-perbaikan pesan)
5.      Pelaksanaan kegiatan
Perkenalan kegiatan, diri dan kemampuan sebagai pemberi jasa dan bekerjasama dengan tokoh masyarakat setempat.

Ada 4 perkembangan dari konsep yang ada menurut Yeyeh Rukiyah tahun 2011:
1.      Konsep layanan : orientasi rumah sakit hanya untuk memberikan pelayanan dan fasilitas yang lain
2.      Konsep penjualan : orientasi rumahsakit hanya pada usaha untuk mencapai pemanfaatan fasilitas dengan memadai
3.      Konsep pemasaran : orientasi rumahsakit berusaha untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan pasien serta menciptakan pelayanan yang memuaskan
4.      Konsep pemasaran soisal : orientasi pada usaha untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan permintaan pasien serta memberikan kepuasan.
Pemenuhan itu dilaksanakan dengan efektif dan efisien sehingga mendorong kesejahteraan pasien.  Bila kita lihat definisi dan perkembangan konsep pemasaran, semakin jelas bahwa adanya pergeseran dari rumah sakit dan dokter sebagai sentral menjadi pasien sebagai sentral. Selain itu diperhatikannya factor kebutuhan, keinginan dan permintaan pasien dan lebih lanjut perhatikan pula factor kepuasan pasien jadi tidak hanya melaksanakan kewajiban saja.

I.         STRATEGI PEMASARAN
1.      Strategi pemasaran secara umum
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.
Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :
1.      Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
2.      Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.
3.      Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.

J.      PEMASARAN JASA SOSIAL ASUHAN KEBIDANAN
Kotler (2005) menjelaskan bahwa pemasaran sosial adalah strategi untuk mengubah perilaku. Pemasaran sosial mengkombinasikan unsur-unsur pendekatan tradisional untuk mengubah sosial dalam satu kerangka aksi dan perencanaan yang integral serta menggunakan keterampilan teknologi komunikasi dan keahlian pemasaran.
Pemasaran sosial pada dasarnya tidak berbeda dengan pemasaran komersial, pemasaran sosial menggunakan teknik analisis yang sama (riset pasar, pengembangan produk, penentuan harga, keterjangkauan, periklanan dan promosi). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaran sosial adalah penerapan konsep dan teknik pemasaran untuk mendapatkan manfaat sosial. Tentu saja ada sedikit perbedaan antara pemasaran komersial dengan pemasaran sosial.
Perbedaan antara pemasaran komersial dan pemasaran sosial menurut Depkes (1997) antara lain adalah: 1) penggunaan produk sosial biasanya lebih rumit dari pada produk komersial, misal penggunaan oralit tidak semudah minum coca-cola, 2) produk sosial sering kali kontroversial, 3) keuntungan produk sosial tidak cepat dirasakan, 4) saluran distribusi untuk produk-produk sosial lebih sulit dikontrol karena biasanya menyangkut banyak pihak, 5) konsumen pada umumnya tidak mampu, rawan terhadap penyakit dan berpendidikan rendah.
Pemasaran sosial dalam program-program kesehatan internasional berperan dalam penjualan komoditi dan gagasan atau prilaku. Pada kenyataannya pemasaran sosial hampir selalu dimulai dengan promosi tentang sikap atau kepercayaan yang berkaitan dengan kesehatan. Berdasarkan itu disampaikan anjuran tentang produk atau pelayanan baru, dan diberikan petunjuk tentang cara penggunaan yang efektif.
Produk-produk yang secara sosial bermanfaat (seperti kondom, pil kontrasepsi, tablet Fe dan oralit) dan sering disubsidi, proses penjualan ternyata sangat rumit. Karena harus meningkatkan motivasi konsumen, merangsang kegiatan perusahaan, agen dan pengecer, meningkatkan potensi kemandirian program dimasa yang akan datang, dan kesemuanya merupakan ukuran keberhasilan program. Teknik- teknik pemasaran menjadi penting untuk “menjual” perilaku baru. Para konsumen harus melakukan pertukaran yang rumit antara perilaku baru serta memerlukan waktu dan daya untuk mendapatkan hasil yang hanya dapat dibuktikan dalam jangka waktu yang panjang dan mungkin membuahkan akibat yang tidak menyenangkan dalam waktu pendek.
Pemasaran sosial pada dasarnya berorientasi pada konsumen. Konsumen atau pengguna bukan hanya merupakan sasaran pokok, tapi juga sebagai pengukur apakah kegiatan yang dilaksanakan cocok, diminati, dan berhasil. Konsumen secara sistematis dimintai saran sepanjang proses pemasaran sosial, memberikan data untuk berbagai keputusan pemasaran yang menentukan (Depkes, 1997).

Contoh langkah-langkah pemasaran dalam pelayan kebidanan:
1.      Produk
a.       Pelayanan pemeriksaan hamil (senam hamil, perawatan payudara, dan persiapan laktasi)
b.      Pelayanan bersalin
c.       Pelayanan nifas
d.      Pelayanan pemeriksaan bayi
e.       Pelayaanan pemeriksaan balita
f.       Penyuluhan kesehatan
g.      KB/Konseling
h.      Imunisasi ibu dan bayi
i.        Kesehatan reproduksi remaja
2.      Harga
Biaya pelayanan kesehatan menurut IBI
a.       Alat kontrasepsi bawah kulit        Rp.250.000
b.      KB suntik                                      Rp.5000 – Rp. 20.000
Dll
3.      Tempat pemasaran
a.       RS
b.      Puskesmas
c.       Rumah Bersalin
d.      BPM
4.      Promosi pelayanan kebidanan
a.       Pendekatan sosial masyarakat (langsung  dan tidak langsung)
b.      Promosi di lingkungan masyarakat (dengan pelayanan berkualitas dan memuaskan kepada pasien)
c.       Penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan (tentang PMS, seksualitas, kesehatan reproduksi)
d.      Promosi melalui jejaring sosial

5.      Sasaran
a.       Ibu hamil
b.      Ibu bersalin
c.       Ibu nifas
d.      BBL
e.       Balita
f.       Lansia
g.      Remaja

  1. JURNAL YANG BERKAITAN DENGAN PEMASARAN SOSIAL JASA KEBIDANAN
1).    Setiap tahun promosi kesehatan masyarakat melalui media massa diperbaharui dalam upaya merubah prilaku kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan. Promosi kesehatan ini disampaikan pada masyarakat melalui sumber informasi yang terpercaya. Petugas kesehatan tidak hanya memberikan promosi kesehatan melalui media massa saja, tetapi juga harus memotivasi masyarakat secara langsung untuk mengubah perilaku kesehatan yang kurang baik (Witney,Randolph at all, 2004).

Analisa kelompok:
Seorang bidan dalam upaya merubah dan meningkatkan derajat kesehatan dapat melakukan berbagai pendekatan yaitu pendekatan sosial masyarakat (langsung  dan tidak langsung), promosi di lingkungan masyarakat (dengan pelayanan berkualitas dan memuaskan kepada pasien), penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan (tentang PMS, seksualitas, kesehatan reproduksi), promosi melalui jejaring sosial.



2).    Dari hasil penelitian Karen Glanz dkk (1990) mengungkapkan bahwa salah satu aspek penting dari pemasaran adalah analisis prilaku konsumen. Tiga bidang yang luas dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk memahami faktor-faktor penentu prilaku konsumen yang meliputi:
·         Pengaruh lingkungan
·         Pengaruh individu
·         Pengolah informasi dan pengambilan keputusan yang sebenarnya.

Analisa kelompok:
Cara meningkatkan kualitas pelayanan bidan yang ada di perkotaan sehingga dapat bersaing dengan profesi lain dengan cara menciptakan diferensiasi dengan memberikan pelayanan yang beragam tanpa menyimpang dari kewenangan atau kode etik yang ada. Bidan juga mampu mengevaluasi diri mengenai kelebihan dan kekurangan pelayanan kesehatan yang ia berikan kepada klien sehingga ia dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan, juga harus mampu mengembangkan wawasan keilmuan serta ketrampilan teknis untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. 

3).    Berdasarkan hasil penelitian yang disadur dari jurnal internasional oleh Hampton,Geral (2004) mengemungkakan bahwa profesionalisme berhubungan positif dengan kepuasan kerja dimana profesionalisme dan manfaat yang ditemukan berhubungan positif dengan orentasi pasar dan berdampak kepada imbalan yang diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa orentasi pasar yang baik akan menghasilkan kepuasan kerja yang positif.

Analisa kelompok:
Pelayanan yang diberikan bidan tidak hanya berfokus pada kebutuhan pasien, tetapi harus memperhatikan keinginan dan permintaan klien tanpa menyimpang dari kewenangan dan pelayanan kebidanan yang seharusnya di berikan sehingga menghasilkan kepuasan klien yang berdampak pada imbalan yang akan diterima.



BAB III
PENUTUPAN

A.      KESIMPULAN
Pemasaran diidentik dengan Proses perdagangan barang yang diorentasikan sebagi proses jual beli dan tawar menawar. Sehingga pemasaran kadang menjadi hal yang terlupakan ketika kita membahas tentang penyediaan jasa.
Dalam penyediaan jasa asuhan kebidanan tentunya bidan perlu memiliki pengetahuan tentang pemasaran sosial jasa asuhan kebidana secara lebih mendalam. Dalam hal ini pemasaran sosial dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menjual produk yang berupa komoditi tertentu seperti pelayanan, ide atau gagasan dengan mengaitkan pada kebutuhan atau minat masyarakat.
Pemasaran juga merupakan hal yang sangat penting bagi seorang bidan dalam penyediaan jasa dalam bentuk pelayanan maupun asuhan kebidanan. Oleh karena itu yang dipasarkan berupa cara hidup sehat, pandangan atau nilai, dan bakunya suatu barang / jasa, pemasaran ini dikenal dengan sebutan pemasaran sosial. Sasaran khusus dalam pemasaran jasa asuhan kebidanan adalah Ibu hamil, Ibu bersalin, Ibu nifas, Bayi, Balita, Calon pengantin, Pasangan usia subur, wanita usia menopause dan lanjut usia.
Dari beberapa defenisi dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu kegiatan atau proses tukar menuikar yang dapat memberikan nilai baik bagi konsumen maupun produsen sehingga dapat tercipta serangkaian kegiatan dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta pemantauan.

B.       SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan  informasi kepada pembaca tentang pemasaran sosial jasa asuhan kebidanan.Kelompok mengharapkan kepada pembaca untuk dapat memberikan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<script>
     (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({
          google_ad_client: "ca-pub-6888229349614243",
          enable_page_level_ads: true
     });

</script>